Langsung ke konten utama

Postingan

Kanaya dan Kanaja

Selalu Kanaja.  Seperti biasa, hari senin yang paling menyenangkan  di bawah sinar matahari dan  berkumpul sebagai rutinitas. Hari di mana Naya mengomel tanpa henti pada teman kelasnya yang tidak membawa atribut seperti topi, dasi, ikat pinggang bahkan kaos kaki yang sangat pendek. Hatinya sungguh tak enak saat teman-kelasnya banyak yang melanggar. Sebagai anggota osis, Naya sangat rajin mengingatkan namun untuk yang satu ini, Naya geleng kepala.  "Lo enggak capek apa? Tiap hari dihukum, belum lagi nama lo masuk daftar pelanggar setia. Bahkan lo sadar kalo elo itu ditertawai oleh 1000 siswa-siswi. Masih aja merasa unggulan?" Naja seolah tuli ketika cewek berwajah jutek ini marah-marah padanya. Biarlah Naya berkata semaunya, yang pasti Naja santai-santai saja.  "Ya iya dong. Diperhatikan berarti kita unggulan, dicerita berarti kita eksis, di gosip berarti kita keren, iya nggak?" balas Naja. "Bener-bener nih anaknya Pak Anton!" kesal Naya.  "Eh ... eh,
Postingan terbaru

Gap Year Tak Seburuk Mimpi Burukmu

 Untuk teman-temanku yang tahun ini yang memilih Gap year..! Pilihanmu belum tentu tepat, tetapi kau sudah tepat memilih di antara banyaknya pertimbangan...  ... Ayok... Kita buka semangat baru...  Kadang kita sering menjadi bayi di umur delapan belas tahun. Kenapa? Ya, umur di mana kita sulit menerima kenyataan bahwa semuanya akan baik-baik saja padahal fakta yang terlihat jauh dari kata baik. Terlalu hidup dalam  ke pura-puraan Sungguh tidak enak. Banyaknya pertimbangan dari orang-orang terdekat membuat kita sulit menentukan mana yang terbaik. Mereka semua penting dalam hidup ini, tetapi hanya satu yang terbaik untuk diri, yaitu pilihan sendiri. Namun tak semudah masa kanak-kanak lagi. Dalam mengambil keputusan kita harus melihat banyaknya yang terlibat sampai kita buta mana yang terbaik, sampai kita tuli mana yang benar. Dari hal yang paling berat  adalah, tertekan di jalur pendidikan. Ini umpan, dia maunya ini kamu juga harus mau ini. Maunya itu kamu juga harus mau itu. Dan sampai

Ky dan Yan

Ky dan Yan Dengan senyuman bak gula aren, Kana melambaikan tangan pada sosok cowok yang baru saja keluar dari mobilnya. Langkahnya semakin cepat untuk segera berdiri di hadapan cowok itu. “Hai!” seru Kana ketika sampai di depan cowok yang sama sekali tidak menampakkan senyumnya sedikit pun. Kana tak bergeming sesaat, di rasa ada yang berbeda. Kana berpikir harus segera menyampaikan maksudnya. “Ini, makasih ya,” kata Kana menyerahkan kunci motor pada cowok di depannya yang sedang menatapnya datar, bingung sekaligus acuh. Cowok itu masih menatapnya,  kala ia menerima benda yang di berikan Kana. Baru saja cowok itu ingin bertanya, Kana sudah pergi karena merasa takut dan gelisah atas apa yang terjadi. Kana harus mencerna semuanya. Apa maksudnya coba, kemarin saja, cowok itu sangat baik padanya. Awal masuk kampus, cowok itu sudah membuatnya kagum karena sifatnya yang baik kepada semua orang, caranya berteman dan semua hal-hal kecil ia perhatikan. Hanya butuh waktu dua minggu Kana su

Antara logika dan perasaan

Antara Logika Dan Perasaan Kadang-kadang kita di hadapkan dengan yang namanya pilihan. Dalam memilih kita selalu di hadapkan dengan yang satu dengan yang lain. Itulah gunanya mengapa kita harus mempertimbangkan logika dan perasaan.  Logika, kita berpikir menggunakan otak sedangkan perasaan kita berpikir menggunakan hati atau perasaan.  Keduanya harus di seimbangkan dalam menetukan tema yang kita lakukan dalam kehidupan. Terkadang hal yang kita anggap benar asalnya dari logika tetapi tidak sesuai dengan perasaan. Begitupun sebaliknya, hal yang kita anggap benar asalnya dari hati tapi tak sesuai ketentuan logika. Keduanya bertolak belakang namun sangat perlu di seimbang kan.  Buktinya saja, pria yang selalu menggunakan logikanya sedangkan wanita selalu menggunakan perasaannya. Contoh kecilnya, misalnya seorang cowok sangat peduli dengan si cewek padahal mererka tidak ada hubungan apa-apa. Nah, jadinya si cewek terlanjur baper. Pada akhirnya yang terjadi si cowok sudah puny